Jumat, 12 Juli 2013

Pertumbuhan dan Perkembangan Hasil Konsepsi


Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi 


1.          PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN EMBRIO
            Embrio berkembang dengan cepat setelah terjadi implantasi. Garis primitif neural (neural primitif streak) berkembang mingkku ke dua setalah fertilisasi, pada minggu ketiga jantung janin berkembang dan bersambung dengan suatu sistem vaskular primitif, pada minggu ke empat sudah terbentuk usus, dan pada minggu ke enam suatu sinus urogenital sudah terbentuk. Pada minggu ke tujuh setelah fertilisasi, kebanyakan organ telah terbentuk dan embrio tersebut menjadi janin.

Nutrisi Janin:
Pertumbuhan janin ditentukan oleh banyak faktor, baik genetik maupun lingkungan. Dari faktor lingkungan, perfusi plasenta dan fungsi plasenta yang adekuat sangat penting. Status gizi ibu bukan merupakan faktor yang membatasi kecuali pada kasus-kasus kelaparan yang ekstrim, meskipun kekurangan gizi mungkin disertai dengan anemia dan dapat menyebabkan berat badan lahir rendah.
Janin yang terbungkus oleh kantong pelindung amnion dan relatif tanpa bobot, memanfaatkan kebanyakan suplai energi untuk pertumbuhan. Energi ini terutama berasal dari glukose. Hanya sejumlah kecil lemak, sebagai asam lemak bebas, melintasi plasenta sampai akhir trimester ketiga. Setiap kelebihan karbohidrat setelah pertumbuhan dan kebutuhan metabolik terpenuhi diubah menjadi lemak, konversi ini meningkat menjelang genap bulan (term).
Dari umur kehamilan ke- 30, hati janin semakin telah efisien dan mengubah glukose menjadi glikogen, yang disimpan didalam otot jantung, otot skeletal, dan plasenta janin. Apabila terjadi hipoksia, janin dapat memperoleh energi dari simpanan ini.
Asam lemak bebas dibentuk dan di simpan didalam jaringan adiposa coklat dan putih. Lemak coklat disimpan di sekeliling leher janin dan belakang skapula, sternum dan sekeliling ginjal. Lemak ini di metabolisir untuk menyediakan energi untuk mempertahankan suhu tubuh bayisetelah lahir. Jaringan adiposa putih membentuk lapisan subkutan pada tubuh janin cukup bulan, tetapi pada bayi kurang bulan lapisan ini tipis. Lapisan ini sebagai insulator dan penyimpan lemak. Simpanan lemak pada janin seberat 800 gram (umur kehamilan 24-26 minggu) hanya 1% dari berat badannya, pada minggu ke-35 mencapai 15 % berat badan janin. Karena plasenta membersihkan bilirubin dan produk metabolik lain dari darah yang memerlukan aktivitas transferase, hati janin (dan neonatus) kekurangan tranferase tertentu. Akibatnya adalah, jika defisiensi ini tidak ditanggulangi pada masa neonatus dini, bilirubin akan menumpuk didalam darah neonatus, dengan akibat penyakit hemolitik pada neonatus.

Asam amino melintasi plasenta dengan transfer aktif dan diubah menjadi protein. Sintesis protein lebih besar dari pada pemecahan protein dan janin menggunakan beberapa asam amino dari pemecahan ini untuk sintesis kembali.
Janin juga mensintesis suatu protein spesifik, alfafetoprotein (AFP) di dalam hati. Kadar AFP mencapai puncak antara umur kehamilan ke-12 dan ke-16, setelah itu menurun hingga genap bulan (term). Protein ini disekresi dalam urine janin dan ditelan oleh janin untuk di pecah di dalam ususnya. Jika janin tidak dapat menelan, seperti pada anensefali, kadar AFP di dalam cairan amnion meningkat.

2.          STRUKTUR DAN FUNGSI AMNION
Jumlah air ketuban (likuor amnii) antara 1000 sampai 1500 ml pada kehamilan aterm. Berat jenisnya antara 1,007 sampai 1,008. Likuor amnii terdiri dari 2,3% bahan organik (protein, vernik kasiosa, rambut lanugo, zat lemak, lesitin dan spingomielin) dan 97% sampai 98% bahan organik (air garam yang larut dalam air). Peredaran cairan ketuban sekitar 500 cc/jam atau sekitar 1% yang ditelan bayi dan dikeluarkan sebagai air kencing. Bila akan terjadi gangguan peredaran air ketuban menimbulkan akan hidramnion yaitu jumlah cairan ketuban melebihi 1500 ml. Hidramnion dijumpai pada kasus anencefal, spinabifida, agenesis ginjal, korioangioma plasenta.
Air ketuban dapat dipergunakan sebagai bahan penelitian untuk:
- Menentukan jenis kelamin
- Kematangan paru-paru janin
- Golongan darah
- faktor rhesus
- Kelainan kongenital lainnya

Fungsi air ketuban:
- Memberikan kesempatan perkembangan janin dengan bebas ke segala arah
- Menyebarkan tekanan bila terjadi trauma langsung
- Sebagai penyangga terhadap panas dan dingin
- Menghindari trauma langsung terhadap janin


2. Saat inpartu
- Menyebarkan kekuatan his sehingga serviks membuka
- Membersihkan jalan lahir karena mempunyai kemampuan sebagai desinfektan
- Sebagai pelicin saat persalinan.

3.          STRUKTUR, FUNGSI DAN SIRKULASI TALI PUSAT
Plasenta berbentuk bundar dengan ukuran 15 cm x 20 cm dengan tebal 2,5 sampai 3 cm. Berat plasenta 500 gram. Talipusat yang menghubungkan plasenta panjangnya 25 sampai 60 cm. Tali pusat terpendek yang pernah dilaporkan 2,5 cm dan terpanjang 200 cm.
Plasenta terbentuk sempurna pada minggu ke-16 dimana desidua parietalis dan desidua kapsularis telah menjadi satu. Sebelum plasenta terbentuk sempurna dan sanggup untuk memelihara janin, fungsinya di lakukan oleh korpus luteum gravidarum. Saat nidasi vili korialis mengeluarkan hormn korionik gonadotropin sehingga korpus luteum dapat bertahan. Implantasi plasenta terjadi pada fundus uteri depan atau belakang. Fungsi plasenta dapat dilaksanakan melalui sirkulasi retroplasenter dengan terbukanya arteri spiralis dan vena di dasar desidua basalis. Di bagian tepi plasenta terdapat ruangan agak lebar sebagai penampung sementara darah sebelm masuk menuju sirkulasi darah ibu.
Sirkulasi retroplasenter terjadi karena aliran darah arteri spiralis dengan tekanan 70 mm Hg sampai 80 mmHg, sedangkan tekanan darah pada vena di dasar desidua basalis 20 mm Hg sampai 30 mmHg. Aliran arteri seolah-olah tegak lurus untuk mencapai plat korionik dibagian plasenta fetalis dalam ruangan intervili.
Dengan perbedaan tekanan tersebut terjadi aliran darah yang memberikan kesempatan luas pada vilikorialis untuk melakukan pertukaran nutrisi. Di samping itu vili korealis bergerak-gerak karena aliran darah ibu dan terjadi kontraksi ringan memberikan peluang untuk makin sempurnanya pertukaran nutrisi.

Fungsi plasenta:
Plasenta merupakan akar janin untuk menghisap nutrisi dari ibu dalam bentuk O2, asam amino, vitamin, mineral, dan zat lainnya ke janin dan membuang sisa metabolisme janin dan CO2.

Fungsi plasenta di jabarkan sebagai berikut:
a.Sebagai alat nutritif untuk mendapatkan bahan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan   perkembangan janin.
b.Sebagai alat pembuangan sisa metabolisme
c.Sebagai alat pernafasan dimana janin mengambil O2 dan membuang CO2.
d.Menghasilkan hormon pertumbuhan dan persiapan pemberian ASI
e.Sebagai alat penyalur anti bodi ke tubuh janin
f.Sebagai barier atau filter



Penjelasannya:
a. Sebagai Nutritif
    Penyalur bahan nutrisi dari ibu ke janin dengan jalan:
1.  Difusi.
     Air dan bahan yang larut dalam air, garam kalium dan natrium. Makin besar berat jenis bahan makin lambat terjadi difusi.
2.  Sistem enzimatik.
     Prinsipnya bahan tersebut di pecah dan selanjutnya di sintesis kebentuk aslinya dalam vili korialis.
      Bahan yang mengalami enzymatik:
       - Protein di pecah menjadi asam amino
       - Lemak di pecah menjadi asam lemak
       - Hidrat arang dipecah menjadi glukose
       - Glikogen di pecah menjadi fruktosa
       - Vitamin dipecah menjadi bentuk yang lebih kecil
       - Obat-obatan.
3.    Pinositosis
- Caranya seperti aktivitas amoben
- Bahan trsebut adalah immunoglobulin G dan albumin.

b. Ginjal, hati dan usus janin belum berfungsi dengan baik sebagai alat pembuangan. Sisa metabolisme akan di buang melalui plasenta, yang akan menghubungkan janin dengan dunia luar secara tidak langsung.
c.   Sebagai alat pernafasan.
      Dalam sirkulasi janin terdapat fetal hemoglobin (f ) yang mempunyai afinitas tinggi terhadap O2 dan sebaliknya mudah melepaskan CO2 melalui sistem difusi dalam plasenta. Dengan adanya perbedaan afinitas tersebut, plasenta dapat menjalankan fungsinya sebagai alat pernafasan. Makin tua kehamilan semakin tinggi konsentrasi adult hemoglobin (A) sebagai persiapan bernafas melalui paru-paru pada saat kelahiran.
d.   Penghasil Hormon.
      Hormon yang di keluarkan plasenta adalah: korionik gonadotropin, korionik somatomaatropin (plasenta laktogen), estrogen dan progesteron, korionik tirotropin, relaksin.
e.     Alat penyalur anti bodi
      Janin mempunyai kekebalan pasif sampai umur 4 bulan dan selanjutnya kekebalan tersebut berkrang. Anti bodi yang dibentuk ibu melalui plasenta menyebabkan bayi kebal terhadap infeksi. Anti bodi di salurkan melalui ASI sehingga kolostrum harus diberikan.
f.    Sebagai barier
      Sel trofoblast cukup kuat bertindak sebagai barrier terhadap beberapa bakteri atau virus. Demikian juga obat yang dapat membahayakan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, dihalangi melalui plasenta. Beberapa obat yang berpengaruh terhadap janin prlu dihindari seperti tetrasiklin (perubahan gigi, gangguan pertumbuhan tulang), streptomisin (gangguan keseimbangan, gangguan pendengaran), preparat sulfa (gangguan metabolisme billirubin, menimbulkan kernikterus ), dan obat-obatan narkosa (mempengaruhi jantung dan pernafasan).

  4. SIRKULASI DARAH FETUS
Sistem peredaran darah janin berbeda dengan sistem peredaran darah orang dewasa karena paru-paru janin belum berkembang sehingga O2  diambil melalui perantaraan plasenta. Oleh karena itu, sistem peredaran darah janin ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
a.   Foramen ovale antara kedua atrium.
b.  Duktus arteriosus Bothalli antara arteri pulmonalis dengan aorta.
c.   Duktus venosus Arantii di dalam hepar menuju vena kava inferior.
d.  Pada umbilikus terdapat satu vena umbilikalis dan dua arteri umbilikalis.

Peredaran darah janin berlangsung sebagai berikut:
a.                                 Darah yang kaya dengan nutrisi dan O2 dialirkan melalui vena umbilikalis menuju hati, dimana terdapat duktus venosus Arantii, langsung menuju dan masuk ke vena kava inferior lalu masuk keatrium kanan jantung janin.
b.                                Dari atrium kanan janin sebagian besar darah masuk ke atrium kiri melalui foramen ovale.
c.                                 Sebagian kecil darah dari atrium kanan masuk ke ventrikel kanan.
d.                                darah yang masuk ke atrium kiri akan di pompa ke ventrikel kiri dan dari ventrikel kiri dipompa masuk ke aorta dan selanjutnya dialirkan ke seluruh tubuh janin.
e.                                 Cabang aorta di bagian bawah menjadi dua arteri hipogastrika interna, yang mempunyai cabang arteria umbilikalis.
f.                                 Darah dari ventrikel kanan di pompa menuju paru-paru, tetapi karena paru-paru belum
g.                                berkembang maka darah yang terdapat pada arteri pulmonalis di alirkan menuju aorta melalui duktus arteriosus Bothalli.
h.                                Darah yang di alirkan mnju paru-paru akan dialirkan kembali menuju jantung melalui venpulmonalis.
i.                                  Darah yang menuju plasenta melalui arteri Umbilikalis terpecah menjadi kapiler untuk mendapatkan nutrisi dan O2 untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Sisa metabolisme janin dan CO2 dilepaskan kedalam sirkulasi retroplasenter untuk selanjutnya dibuang melalui alat pembuangan yang terdapat di tubuh ibu.


4.          MENENTUKAN USIA KEHAMILAN
Menentukan usia kehamilan sangat penting untuk memperkirakan persalinan. Usia kehamilan dapat itentukan dengan :
a.Mempergunakan rumus NAEGLE.
Rumus naegle memperhitungkan umur kehamilan berlangsung selama 288 hari.   Perhitungan kasarnya dapat dipakai dengan menentukan hari pertama haid dan ditambah 288 hari, sehingga perkiraan kelahiran dapat ditetapkan. Rumus naegle dapat dihitung hari haid pertama ditambah tujuh  dan bulannya ditambah sembilan. Contoh: haid hari pertama tanggal 15 Januari 1993, maka perhitungan perkiraan kelahiran adalah : 15 + 7 = 22; 1 + 9 = 10, sehingga dugaan persalinan adalah 22 Oktober 1993.
b.Gerakan pertama fetus
Dengan memperkirakan terjadinya gerakan pertama fetus pada umur hamil 16 minggu,  maka perkiraan umur hamil dapat ditetapkan. Perkiraan ini tidak tetap.
c.Perkiraan tingginya fundus uteri.
Mempergunakan tinggi fundus uteri untuk memperkirakan umur hamil terutama tepat  pada hamil pertama. Pada kehamilan ke dua dan seterusnya perkiraan ini kurang tepat.
d.Penentuan umur hamil dengan ultrasonografi

Bila ragu-ragu dapat berkonsultasi untuk menetapkan perkiraan persalinan. Untuk menentukan  umur hamil melalui USG dengan mengukur bagian janin.
-Menentukan diameter kantongan gestasi.
-Menentukan jarak kepala-bokong
-Menentukan jarak tulang biparietal.
                                      -Menentukan lingkaran perut
                            -Menentukan panjang tulang femur
      Metode ini memerlukan pengetahuan teoritis dan keterampilan khusus.

5.          MENENTUKAN PERIODE KEHAMILAN
      Umur kehamilan berdasarkan tinggi fundus uteri:
      - ⅓ diatas simfisis                                 umur kehamilan 12 minggu
      - ½ simfisis pusat                                  umur kehamilan 16 minggu
      - ⅔ diatas simfisis                                 kehamilan 20 minggu
      - setinggi pusat                          umur kehamilan 22 minggu
      - ⅓ diatas pusat                         umur kehamilan 28 minggu
      - ½ pusat-prosesus xifoideus                umur kehamilan 34 minggu
      - setinggi prosesus xifoideus                 umur krhamilan 36 minggu
      - dua jari (4 cm) dibawah px                 umur kehamilan 40 minggu



KESIMPULAN

1.          Pertumbuhan dan perkembangan embrio
Embrio berkembang dengan cepat setelah terjadi implantasi. Garis primitif neural (neural primitif streak) berkembang minggu ke dua setelah fertilisasi, pada minggu ketiga jantung janin berkembang dan bersambung dengan suatu sistem vaskular primitif, pada minggu keempat sudah terbentuk usus, dan pada minggu ke enam suatu sinus urogenital sudah terbentuk. Pada minggu ketujuh setelah fertilisasi, kebanyakan organ telah terbentuk dan embrio tersebut menjadi janin.
2.          Struktur dan fungsi amnion
Jumlah air ketuban (likuor amnii) antara 1000 sampai 1500 ml pada kehamilan aterm. Berat jenisnya antara 1,007 sampai 1,008. Likuor amnii terdiri dari 2,3% bahan organik (protein, vernik kasiosa, rambut lanugo, zat lemak, lesitin dan spingomielin) dan 97% sampai 98% bahan anorganik (air, garam yang larut dalam air).
3.          Struktur, fungsi dan sirkulasi tali pusat.
Dengan tebal 2,5 sampai 3 cm, berat plasenta 500 gr. Tali pusat yang menghubungkan plasenta panjangnya 25 sampai 60 cm. Tali pusat terpendek yang pernah dilaporkan 2,5 cm dan terpanjang sekitar 200 cm.
4.          Sirkulasi darah fetus
Sistem peredaran darah janin berbeda dengan sistem peredaran darah orang dewasa karena paru paru janin belum berkembang sehingga 02 diambil melalui perantaraan plasenta.
5.          Sistem peredaran darah janin.
Sistem peredaran darah janin berbeda dengan sistem peredaran darah orang dewasa karena paru paru janin belum berkembang sehingga 02 diambil melalui perantaraan plasenta. Ada bermacam rumus dan cara untuk menentukan usia kehamilan, yaitu memakai rumus naegle, tinggi fundus uteri, pergerakan janin pertama kali dan memakai USG.
6.          Periode kehamilan dapat ditentukan dari tinggi fundus uteri,


BUKU SUMBER

1.          Derek Llewellyn-Jones. Dasar dasar obstetri dan Ginekologi, edisi 6. Penerbit perpustakaan Nasional tahun 2002.
2.          Prof. Dr. Sarwono Prawirohardjo, ilmu kebidanan. Penerbit yayasan bina pustaka, Jakarta tahun 1999.
3.          Prof. Dr. Ida Bagus Gde Manuaba, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, Penerbit EGC, Jakarta tahun 1998.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar